Joki Skripsi, Apakah Pantas Untuk Dinormalisasi ?

Joki Skripsi, Apakah Wajar Untuk Dinormalisasi

Joki Skripsi kembali viral di sosial media usai seorang konten kreator yang mengungkapkan keresahan tentang fenomena joki di kalangan mahasiswa.

Konten dari Abigail Limuria tentang keresahannya akan praktik joki skripsi yang menurutnya semakin dianggap normal oleh masyarakat telah ditonton lebih dari 11 juta kali di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), TikTok, dan Instagram sejak diunggah pada pertengahan Juli lalu.

@abigailimuriaShek shak shok

♬ original sound – Abigail Limuria

Fenomena joki skripsi telah menjadi isu yang mengkhawatirkan di kalangan akademisi dan mahasiswa. Istilah ini merujuk pada praktik di mana seorang mahasiswa membayar individu atau layanan untuk menyusun tugas akhir atau skripsi atas namanya.

Hal ini tidak hanya mencederai integritas akademik, tetapi juga menimbulkan berbagai dampak negatif baik bagi individu maupun institusi pendidikan.

Pada artikel ini akan membahas tentang penyebab, dampak, solusi atas dinormalisasinya joki skripsi di kalangan masyarakat khususnya para mahasiswa.

Bagi kamu yang masih duduk di bangku perkuliahan, mari simak ulasan ini lebih lanjut!

Baca Juga : Contoh Surat Lamaran Kerja Untuk Fresh Graduate

Penyebab Maraknya Beredar Praktik Joki di Masyarakat

Ilustrasi Joki Skripsi Memegang Uang
Ilustrasi Penjoki Memegang Uang – Sumber : Istock

Fenomena joki skripsi ini marak beredar di masyarakat karena beberapa faktor.

Mengacu pada berbagai sumber, adapun faktor – faktornya meliputi:

1. Tekanan Akademik yang Tinggi

Mahasiswa seringkali menghadapi tekanan akademik yang besar, baik dari tuntutan tugas, ujian, maupun ekspektasi dari keluarga dan lingkungan.

Tekanan ini dapat membuat mereka merasa kewalahan dan mencari jalan pintas untuk menyelesaikan tugas akhir mereka.

2. Kurangnya Kemampuan Akademik

Tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan menulis, analisis, dan penelitian yang memadai untuk menyelesaikan skripsi.

Kesulitan ini mendorong mereka untuk mencari bantuan eksternal, termasuk menggunakan jasa joki skripsi.

3. Manajemen Waktu yang Buruk

Banyak mahasiswa yang kesulitan mengatur waktu antara kuliah, pekerjaan, dan kehidupan pribadi.

Akibatnya, mereka mungkin merasa tidak memiliki cukup waktu untuk mengerjakan skripsi dan memilih untuk membayar orang lain untuk menyelesaikannya.

4. Kemudahan Akses ke Layanan Joki

Perkembangan teknologi dan media sosial telah memudahkan mahasiswa untuk menemukan dan mengakses layanan joki skripsi.

Banyak layanan ini yang secara terang-terangan mempromosikan diri di platform online, membuatnya semakin mudah diakses.

5. Kurangnya Pengawasan dan Sanksi

Lemahnya pengawasan dan kurang tegasnya sanksi dari institusi pendidikan terhadap praktik joki skripsi membuat mahasiswa merasa aman menggunakan jasa ini tanpa takut konsekuensi serius.

6. Nilai dan Etika yang Menurun

Sebagian mahasiswa mungkin memiliki nilai dan etika yang kurang kuat dalam menjalani proses pendidikan.

Mereka lebih mementingkan hasil akhir (yaitu kelulusan) daripada proses belajar itu sendiri.

7. Kultur “yang penting lulus”

Budaya yang mengutamakan prestasi instan dan hasil cepat serta budaya “yang penting lulus” di kalangan masyarakat juga menjadi salah satu faktor pendorong.

Mahasiswa cenderung mencari cara tercepat untuk mencapai tujuan mereka tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang.

8. Biaya Pendidikan yang Tinggi

Mahasiswa yang sudah mengeluarkan banyak biaya untuk pendidikan mungkin merasa tekanan tambahan untuk lulus tepat waktu, sehingga mereka mencari cara apa pun untuk memastikan kelulusan mereka, termasuk menggunakan jasa joki.

Baca Juga : Info Lowongan Kerja Bali Hari Ini di LokerBali.Info

Dampak Negatif Dari Praktik Joki Skripsi

Walaupun terlihat mempermudah dari mahasiswa, Joki Skripsi hanya akan memberikan dampak negatif keberlanjutan khususnya bagi mahasiswa.

Adapun dampak negatif dari praktik Joki Skripsi meliputi:

1. Kehilangan Kesempatan Untuk Belajar 

Ilustrasi Seorang Mahasiswi
Ilustrasi Seorang Mahasiswi – Sumber : Istock

Mahasiswa yang menggunakan jasa ini kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan menulis, analitis, dan penelitian yang penting.

Hal ini dapat menghambat kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

2. Kecanduan

Ilustrasi Seorang Mahasiswi yang Kecanduan Joki Skripsi
Ilustrasi Seorang Mahasiswi yang Kecanduan Joki Skripsi – Sumber : Istock

Jika mahasiswa sudah sering menggunakan jasa ini dan mereka merasa dibantu secara signifikan, menggunakan jasa ini akan menyebabkan ketergantungan bagi individu tersebut.

Hal ini dapat mengurangi kemandirian dan inisiatif mereka dalam belajar serta membuat diri mereka malas untuk menambah wawasan.

3. Penurunan Kualitas Pendidikan

Ilustrasi Hasil Ujian Mahasiswa Tanpa Menggunakan Joki
Ilustrasi Hasil Ujian Mahasiswa Tanpa Menggunakan Joki – Sumber : Istock

Jika praktik joki skripsi dibiarkan, standar pendidikan di institusi tersebut akan menurun.

Hal ini dapat berdampak pada orang – orang yang bergerak di bidang pendidikan di institusi tersebut, termasuk dosen dan mahasiswa lainnya.

Solusi Untuk Menghadapi Maraknya Praktik Joki Skripsi

Untuk menangani masalah ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.

Institusi pendidikan perlu memperketat aturan dan pengawasan terhadap praktik akademik curang, serta menyediakan dukungan yang memadai bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka.

Sementara itu, pemerintah dan masyarakat juga harus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya fenomena ini.

Khususnya pada mahasiswa, jangan hanya melihat dari kemudahan yang diberikan. Kamu harus juga bertanggung jawab akan dampak jangka panjangnya.

Lalu setelah melihat ulasan ini, apakah joki skripsi pantas untuk dinormalisasi ?

Semoga Bermanfaat !

-DDS-

Berita Terkait

Berita terbaru dari kategori terkait.

Resmi Dilantik ! Daftar Lengkap Menteri Kabinet Prabowo - Gibran

Resmi Dilantik ! Daftar Lengkap Menteri Kabinet Prabowo – Gibran

Updated at October 21, 2024

Menteri kabinet Prabowo – Gibran sudah dilantik. Kabinet pemerintah Republik Indonesia periode 2024-2029 diberi nama “Kabinet Merah Putih” yang sudah ditetapkan pada hari Minggu (20/10/2024). Presiden Prabowo Subianto, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, melantik para Menteri Kabinet Merah Putih... Selengkapnya

Selengkapnya
Info Seputar Bali (2)

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Resmi Dilantik !

Updated at October 21, 2024

Pada Minggu, 20 Oktober 2024, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dan Gibran... Selengkapnya

Kabar Duka, Prof Antara Mantan Rektor Unud Meninggal Dunia

Kabar Duka, Prof Antara Mantan Rektor Unud Meninggal Dunia

Updated at August 8, 2024

Prof Antara Meninggal Dunia – Amor Ing Acintya. Kabar duka datang dari civitas... Selengkapnya

Progress IKN Agustus 2024, Sudah Sampai Mana

Jelang Upacara 17 Agustus, Sudah Sampai Mana Progress IKN Agustus 2024 ?

Updated at August 7, 2024

Progress IKN Agustus 2024 – Pemerintah Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa upacara Hari... Selengkapnya